1. Caucasoid
- Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik)
- Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
- Mediterranean (sekitar Laut Tengah,
- Indic (
2. Mongoloid
- Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur)
- Malayan Mongoloid (Asia
- American Mongoloid (Orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan)
3. Negroid
- African Negroid (benua Afrika)
- Negrito (Afrika Tengah, sebagian
- Melanesian (Papua/Irian dan
4. Ras-Ras Khusus (yang tidak dapat diklasifikasikan)
- Bushman (di daerah gurun Kalahari di Afrika Selatan)
- Veddoid (pedalaman Srilangka, Sulawesi Selatan)
- Austroloid (penduduk asli
- Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan
- Ainu (pulau-pulau Karafuto, Hokkaido di Jepang Utara)
Bangsa
Menurut Djoko Pramono dalam bukunya Budaya Bahari, sebagian besar teori tentang kebudayaan prasejarah yang datang dari Barat menjelaskan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia datang dari daratan Asia Tenggara (Indocina/Yunan) dalam dua gelombang migrasi besar diperkirakan sekitar tahun 5.000 SM dan 2.000 SM.
Dalam buku yang sama, Djoko Pramono justru memberikan hipotesa berbeda. Beberapa teori justru mengindikasikan dengan kuat bahwa nenek moyang bangsa
Sekitar tahun 10.000 SM, nenek moyang bangsa
Selain itu, temuan lainnya adalah temuan beberapa bukti prasejarah dari suku Aborijin di
Jauh sebelum itu, di Indonesia, banyak ditemukan fosil-fosil yang diduga sebagai manusia tertua di bumi Nusantara Raya ini.
Tahun 1941, J. Von Konigswald, menemukan fosil rahang bawah yang diduga kuat sebagai rahang manusia yang hidup pada zaman Antar-Pluvial I-II (sekitar lebih dari 400.000 SM). Temuan di lembah Bengawan Solo itu diberi nama Meganthropus Palaeojavanicus.
Juga di lembah Bengawan Solo, di dekat desa Trinil, Kecamatan Kedung Galar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ahli dari Belanda Eugene DuBois menemukan fosil-fosil berupa tengkorak atas, beberapa gigi dan sebuah tulang paha pada tahun 1890, yang kemudian diberi nama Pithecanthropus Erectus (manusia kera yang berjalan tegak), yang hidup kira-kira pada 750.000 tahun lalu.
Berturut-turut kemudian juga ditemukan di dekat desa Ngandong di lembah Bengawan Solo fosil-fosil yang kemudian dinamakan secara khusus yaitu Homo Soloensis.
Di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur juga ditemukan fosil dari manusia yang diduga hidup pada zaman Akhir-Pluvial IV (sekitar tahun 100.000 SM) diberi nama Homo Wajakensis.
Juga bukti kuat temuan bekas kerajaan Marina di Madagaskar yang didirikan oleh perantau dari Nusantara pada tarikh sebelum Masehi. Hal yang cukup menarik apabila kita pahami jarak antara Nusantara sampai ke Madagaskar sejauh kurang lebih 6.500 km.
Temuan prasejarah di atas memberikan indikasi yang sangat kuat bahwa bangsa
Temuan prasejarah di atas juga mengisyaratkan begitu kentalnya kehidupan nenek moyang bangsa
www.gajahmadaku.wordpress.com
www.rennymasmada.dagdigdug.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar